Monday, December 24, 2012

psikoanalisa


BAB I
PENDAHULUAN
Di antara semua teori kepribadian yang ada, misalnya teori behavioral, teori kognitif, teori humanistik-eksistensial, terdapat nama Sigmud Freud (1856-1939) yang terutama dan para pengikutnya. Meskipun ada perbedaan di antara teoritikus Psikodinamik, semuanya memiliki beberapa pandangan yang sama, seperti pandangan determinisme psikis (pandangan bahwa tingkah laku manusia – normal dan abnormal – ditentukan oleh hasil dari proses dinamik dan konflik intrapsikis), motivasi tak sadar, dan pentingnya pengalaman masa kanak-kanak dalam membentuk kepribadian dan tingkah laku.
Dr. Freud adalah neurolog asal Austria dan pendiri aliran Psikoanalisis dalam bidang Psikologi. Psikoanalisis adalah gerakan yang mempopulerkan teori bahwa motif tidak sadar mengendalikan sebagian besar perilaku. Freud tertarik pada hipnotis dan penggunaannya untuk membantu penderita penyakit mental. Ia kemudian meninggalkan hipnotis untuk asosiasi bebas dan analisis mimpi guna mengembangkan sesuatu yang kini dikenal sebagai “obat dengan berbicara”. Hal-hal seperti ini menjadi unsur inti Psikoanalisis. Freud terutama tertarik pada kondisi yang dulu disebut “histeria” dan sekarang disebut “sindrom konversi”.

 BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Psikoanalisis adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia dan metode psikoterapi. Secara historis psikoanalisis adalah aliran pertama dari tiga aliran utama psikologi. Yang kedua adalah behaviorisme, sedangkan yang ketiga adalah psikologi eksistensisal-humanistic.[1]
Psikoanalisis merupakan cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Sigmund Freud sendiri dilahirkan di Moravia pada tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal di London pada tanggal 23 September 1939.
Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam hubungan dengan Freud saja, sehingga “psikoanalisis” dan “psikoanalisis” Freud sama artinya. Bila beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpang dari ajarannya dan menempuh jalan sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan istilah psikoanalisis dan memilih suatu nama baru untuk menunjukan ajaran mereka. Contoh yang terkenal adalah Carl Gustav Jung dan Alfred Adler, yang menciptakan nama “psikologi analitis” (en: Analitycal psychology) dan “psikologi individual” (en: Individual psychology) bagi ajaran masing-masing.
Teori Psikoanalisa memandang perkembangan dibentuk oleh kekuatan bawah sadar yang memotivasi perilaku manusia. Atau perspektifnya yaitu pandangan bahwa perkembangan dibentuk oleh kekuatan kesadaran. Psikoanalisis ditandai untuk metode penafsiran, bahwa pencarian makna yang tersembunyi dari apa yang nyata melalui tindakan dan pembicaraan atau imajiner produksi, seperti mimpi, deliriums, asosiasi bebas. Perilaku dan proses mental manusia dimotivasi oleh kekuatan-kekuatan dan konflik-konflik dari dalam manusia memiliki sedikit kesadaran dan perilaku manusia menjadi lebih rasional-bisa kontrol atas kekuatan tersebut diterima secara sosial.[2]
B.     Tujuan dan Proses Konseling Psikoanalitik
Tujuannya adalah membentuk kembali struktur karakter individu dengan membuat yang tidak sadar menjadi sadar dalam diri klien.
Proses konseling[3] yaitu:
a.       Proses konseling dipusatkan pada usaha menghayati kembali pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak. Pengalaman masa lampau ditata, didiskusikan, dianalisa dan ditafsirkan dengan tujuan untuk merekonstruksi kepribadian.
b.      Konseling analitik menekankan dimensi afektif dalam membuat pemahaman ketidak sadaran.
c.       Pemahaman intelektual sangat penting, tetapi yang lebih adalah mengasosiasikan antara perasaan dan ingatan dengan pemahaman diri.
d.      Satu karakteristik konseling psikonalisa adalah bahwa terapi atau analisis bersikap anonim (tak dikenal) dan bertindak sangat sedikit menunjukkan perasaan dan pengalamannya, sehingga dengan demikian klien akan memantulkan perasaannya kepada konselor. Proyeksi klien merupakan bahan terapi yang ditafsirkan dan dianalisia.
e.       Konselor harus membangun hunbungan kerja sama dengan klien kemudian melakukan serangkaian kegiatan mendengarkan dan menafsirkan.
f.       Menata proses terapeutik yang demikian dalam konteks pemahaman struktur kepribadian dan psikodinamika memungkinkan konselor merumuskan masalah klien secara sesungguhnya. Konselor mengajari klien memaknai proses ini sehingga klien memperoleh tilikan mengenai masalahnya.
g.      Klien harus menyanggupi dirinya sendiri untuk melakukan proses terapi dalam jangka panjang. Setiap pertemuan biasa berlangsung satu jam.
h.      Setelah beberapa kali pertemuan kemudian klien melakukan kegiatan asosiasi bebas. Yaitu klien mengatakan apa saja yang terlintas dalam pikirannya
Teori ini lebih mengedepankan agar seorang konselor mampu menggali pengalaman-pengalaman yang terjadi pada seoang klient sehingga dapat merekonstruksi kepribadian konseli tersebut.
C.    Konsep Pokok
Psikoanalisa merupakan suatu metode penyembuhan yang lebih bersifat Psikologis dengan cara-cara fisik[4]. Pada mulanya Freud mengembangkan teorinya tentang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan Jiwa. Konsep Freud yang anti rasionalisme menekankan motivasi tidak sadar, konflik dan simbolisme sebagai konsep primer. Teori Kepribadian menurut Freud, menyangkut tiga hal yakni;
1.      Struktur Kepribadian
Menurut beliau, Kepribadian terdiri dari tiga system,yakni:
a.       Id adalah aspek biologis yang merupakan system kepribadian yang asli.
Kepribadian setiap orang hanya terdiri dari id ketika dilahirkan. Id bersifat tidak logis, amoral dan didorong oleh satu kepentingan: memuaskan kebutuhan-kebutuhan naluriah sesuai dengan atas kesenangan. Id tidak pernah matang dan selalu menjadi anak manja dari kepribadian, tidak berfikir dan hanya menginginkan atau bertindak. Id bersifat tak sadar.
b.      Ego adalah aspek Psikologi yang timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan dengan dunia nyata.
Ego merupakan eksekutif dari kepribadian yang memerintah, mengendalikan dan mengatur. Sebagai “polisi lalu lintas” bagi id, superego dan dunia eksternal, tugas utama ego adalah mengantarai naluri-naluri dengan lingkungan sekitar. Ego mengendalikan kesadaran dan melakukan sensor. Hubungan ego dan id adalah ego merupakan temapt semayam intelegenssi dan rasionalitas yang mengawasi dan mengendalikan implus-implus buta dari id.
Ego adalah tempat bersemayam intelegensi dan rasionalitas yang mengawasi dan mengendalikan implus-implus buta dari id. Sementara id nya hanya mengenal kenyataan subyektif, ego membedakan bayangan-bayangan mental dengan hal-hal yang terdapat di dunia eksternan.
c.       Super Ego ( aspek sosiologis yang mencerminkan nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat yang ada dalam kepribadian individu)
Superego mempresentasikan hal yang idela alih-alih hal yang riel, dan mendorong bukan kepada kesenangan, melainkan kepada kesempurnaan. Superego mempresentasikan nilai-nilai tradisional dan ideal-ideal masyarakat yang diajarkan oleh orang tua kepada anak . superego berfungsi menghambat implus-implus id. Kemudian sebagai internalisansi standar-standar orangtua dan masyarakat.
2.      Dinamika Kepribadian
Dinamika Kepribadian terdiri dari cara bagaimana energi psikis itu didistribusikan serta digunakan oleh Id,ego,dan super ego.
3.      Perkembangan kepribadian
Kepribadian berkembang sehubungan dengan empat macam pokok sebagai sumber ketegangan, yaitu;
a.       Proses pertumbuhan fisiologis (kedewasaan)
b.      Frustasi
c.       Konflik, dan
d.      Ancaman.


D.    Psikoanalisis memiliki tiga penerapan:
1.      Suatu metode penelitian dari pikiran;
2.      Suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia; dan
3.      Suatu metode perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.
Dalam cakupan yang luas dari psikoanalisis ada setidaknya 20 orientasi teoretis yang mendasari teori tentang pemahaman aktivitas mental manusia dan perkembangan manusia. Berbagai pendekatan dalam perlakuan yang disebut “psikoanalitis” berbeda-beda sebagaimana berbagai teori yang juga beragam. Psikoanalisis Freudian, baik teori maupun terapi berdasarkan ide-ide Freud telah menjadi basis bagi terapi-terapi moderen dan menjadi salah satu aliran terbesar dalam psikologi..
E.     Sumbangan-sumbangan utama yang bersejarah dari teori dan praktek Psikoanalitik mencakup:
1.      Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami dan pemahaman terhadap sifat manusia bisa diterapkan pada peredaan penderitaan manusia
2.      Tingkah laku diketahui sering ditentukan oleh faktor-faktor tak sadar
3.      Perkembangan pada masa dini kanak-kanak memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepribadian di masa dewasa.
4.      Psikoanalitik menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk memahami cara-cara yang digunakan oleh individu dalam mengatasi kecemasan dengan mengandaikan adanya mekanisme-mekanisme yang bekerja untuk memnghindari luapan kecemasan.
5.      Pendekatan psikoanalitik telah memberikan cara-cara mencari keterangan dari ketaksadaran melalui analisis atas mimpi-mimpi, resistensi-resistensi dan transferensi-transferensi
F.     Gangguan Jiwa
Psikoanalisa membedakan dua macam gangguan jiwa yaitu Psikoneurose, dan Psikose. Psikoneurose disebabkan oleh kegagalan ego untuk mengontrol dorongan id, karena ego tidak berhasil memperoleh kesepakatan. Neurose dikelompokkan menjadi tiga,yaitu; (1) histeri; (2) Psikastenia ; (3) reaksi Kecemasan.
Psikose digolongkan menjadi dua macam yaitu Psikose Fungsional, dan Psikose organic. Psikose Fungsional terdiri dari tiga jenis, yaitu; (1) manic-depressive; (2) paranoia; (3) schezophenia. Psikose Organik terdiri atas (1) involutional melancholia; (2) senile and alcoholic psychoses; (3) general parasis.

G.    Teknik-teknik Terapi
Teknik-teknik terapi dalam psikoanalisa digunakan untuk meningkatkan kesadaran mendapatkan tilikan intelektual ke dalam perilaku Klien, dan memahami makna gejala-gejala yang nampak, ada lima teknik dasar dalam terapi Psikoanalisa, yaitu[5];
1. Asosiasi Bebas, merupakan teknik sentral dari psikoanalisis. Esensinya adalah bahwa klien melaju bersama pikirannya ataupun pendapat dengan jalan serta melaporkannya tanpa ada sensor. Asosiasi merupakan salah satu dari peralatan dasar sebagai pembuka pintu keinginan, khayalan,konflik,serta motivasi yang tidak disadari. (Corey, 1995; 174)
2. Interpretasi, terdiri dari apa yang oleh penganalisis dinyatakan, diterangkan, dan bahkan diajarkan kepada klien arti dari perilaku yang dimanifestasikan dalam mimpi, asosiasi bebas, penentangan dan hubungan teraupetik itu sendiri. Fungsinya adalah memberi peluang kepada ego untuk mengasimilasikan materi baru dan dan untuk mempercepat proses menguak materi diluar kesadaran selanjutnya (Corey, 1995; 174)
3. Analisis mimpi merupakan prosedur yang penting untuk bisa mengungkapkan materi tidak disadari dan untuk bisa memberi klien suatu wawasan ke dalam kawasan problem yang tak terselesaikan (Corey, 1995; 175)
4. Analisis resistensi ditujukan untuk menyadarkan klien terhadap alasan-alasan terjadinya resistensinya konselor meminta klien menafsirkan resistensi (Willis, 2004: 63).
5. Analisis transferensi. Konselor mengusakan klien mengembangkan transferensinya agar terungkap neorosisnya terutama pada usia selama lima tahun pertama dalam hidupnya. Konselor menggunakan sifat-sifat netral, objektif, anonim, dan pasif agar terungkap transferensi tersebut (Willis, 2004: 63)

H.    Kritik dan Kontribusi
Beberapa Kritik terhadap psikoanalisa antara lain;
1.      Pandangan yang terlalu deterministic dinilai terlalu merendahkan martabat kemanusiaan.
2.      Terlalu banyak menekankan kepada pengalaman masa kanak-kanak, dan menganggap kehidupan seolah-olah sepenuhnya ditentukan masa lalu.
3.      Terlalu meminimalkan rasionalitas
4.      Penyembuhan dalam psikoanalisa terlalu bersifat rasional dalam pendek atannya.
5.      Data penelitian empiris kurang banyak mendukung system psikoanalisa.
Sedangkan kontribusi yang diberikan antara lain;
1.      Adanya motivasi yang tidak selamanya disadari
2.      Teori kepribadian dan teknik psikoterapi
3.      Pentingnya masa kanak-kanak dalam perkembangan kepribadian.
4.      Model penggunaan wawancara sebagai alat terapi
5.      Pentingnya sikap non-moral pada terapis
6.      Adanya persesuaian antara teori dan teknik.

I.                   Kelebihan dan Kekurangan Terapi Psikoanalisis
Kelebihan
1.      Terapi ini memiliki dasar teori yang kuat.
2.      Dengan terapi ini terapis bisa lebih mengetahui masalah pada diri klien, karena prosesnya dimulai dari mencari tahu pengalaman-pengalaman masa lalu pada diri klien.
3.       Terapi ini bisa membuat klien mengetahui masalah apa yang selama ini tidak disadarinya.

Kekurangan
1.      Waktu yang dibutuhkan dalam terapi terlalu panjang
2.      Memakan banyak biaya bagi klien
3.      Karena waktunya lama, bisa membuat klien menjadi jenuh
4.       Diperlukan terapis yang benar-benar terlatih untuk melakukan terapi
BAB III
PENUTUP
Teori “Psikoanalisis Freud” memusatkan perhatian pada pentingnya pengalaman masa kanak-kanak awal. Dalam pandangan ini, benih-benih dari gangguan psikologis sudah ditanamkan pada tahun-tahun awal pertumbuhan. Pandangan Freud tentang seksualitas masa kanak-kanak benar-benar jelas dan kontroversial.
Freud juga mengemukakan tiga struktur mental atau psikis, yakni Id, Ego, dan Superego. Satu-satunya struktur mental yang ada sejak lahir adalah id,yang merupakan dorongan biologis dan berada dalam ketidaksadaran. Idberoperasi menurut prinsip kenikmatan (pleasure principle) dan mencari kepuasan segera. Ego adalah pikiran yang beroperasi menurut prinsip kenyataan (reality principle) yang memuaskan dorongan id menurut cara-cara yang dapat diterima masyarakat. Adapun superego, yang terbentuk melalui proses identifikasi dalam pertengahan masa kanak-kanak, merupakan bagian dari nilai-nilai moral dan beroperasi menurut prinsip moral.
Mekanisme pertahanan seprti represi, melindungi ego dari kecemasan dan mengeluarkan dorongan yang tidak dapat diterima dari kesadaran. Meskipun menggunakan mekanisme pertahanan adalah normal, namun bila digunakan secara berlebihan dapat menyebabkan pola tingkah laku abnormal.
Berdasarkan kajian Freud, ada garis tipis perbedaan antara yang normal dan abnormal (dalam hal derajat). Orang normal dan abnormal didorong oleh dorongan irasional dari id. Normalitas hanya merupakan masalah keseimbangan energi antara struktur psikis dari id, ego, dan superego.
Freud berpendapat bahwa manusia dapat menjadi neurotik – bahkan psikotik - struktur mental menjadi tidak seimbang. Pada orang-orang normal, egomemiliki kekuatan untuk mengontrol insting dari id dan untuk menahan hukuman dari superego.


DAFTAR PUSTAKA
Corey, Gerald. 2009. Theory and practice of counseling and psycoterapy. (penerjemah: E. Koswara). :PT. Refika aditama
http://www.zonependidikan.co.cc/2010/05/konseling-psikoanalisa.html


[1].Gerald Corey. Theory and practice of counseling and psycoterapy. Diterjemahkan oleh E. Koswara. (Cet ke 4; PT. Refika aditama:2009). Hal. 13
[2] http://yusti23.blogspot.com/2009/10/teori-psikoanalisa-dan-teori.html
[3] http://www.zonependidikan.co.cc/2010/05/konseling-psikoanalisa.html

[4] http://curhatpendidikan.blogspot.com/2008/07/teori-konseling-psikoanalisa.html

[5] http://curhatpendidikan.blogspot.com/2008/07/teori-konseling-psikoanalisa.html

Depresi Pada Remaja


Latar belakang masalah
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah (Hurlock, 1998). Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial.
Kehidupan yang penuh stres pada saat ini seperti adanya bencana yang terjadi dimana-mana, dan berbagai peristiwa hidup yang menyedihkan dapat menyebabkan remaja mengalami depresi. Perlu diketahui bahwa remaja pun bisa kena depresi dan kalau tidak diatasi, episode depresi dapat berlanjut hingga remaja tersebut dewasa.
Masa remaja ini sangat memerlukan perhatian dari orang tu, tetapi pada masa ini hakimi  tidak dapat perhatian dari orang tuanya secata total, diantara masalah-masalah yang dia hadapi keika ini adalah kurangnya kepercayaan dari orang tuanya, kurangnya perhatian dari orang tua, kurng kasish saying dari orang tua sehinga terjadi depresi pada dirinya sendiri , dan muncul tinghaklaku yang ngetif diantranya adalah (kemurungan) sering mengelamun sendirian,wajah tidak ceria, (kelemahan aspek psiko motor) fikirannya tergangu dan tidak dapat berfikir secara mxsimal,muncul fukiran-fikiran negtif, fikirannya lambat dalam pelajaran, (tidak bersih) kurang kebersihan diri,(tidur)tidur yang berlebihan untuk melupakan masalah-masalah yang dia hadapi, (menolak aktivitas luar) kurang  bersosial,mengasingkan diri dari organisasi, (merasa diri tidak berguna) merasa dirinya sentiasa bersalah,berfikir untuk membunuh diri.

Tingkahlaku akibat depresi
·         Penurunan mood atau perasaan mudah marah
·         Kehilangan minat atau kesenangan terhadap kegiatan-kegiatan yang dulunya disenangi
·         Kehilangan atau kenaikan berat badan yang signifikan
·         Ganggunan tidak bisa tidur (Insomnia) atau kelebihan tidur (hypersomnia).
·         Peningkatan atau penurunan kemampuan psikomotor
·         Kelelahan atau kehilangan energi
·         Merasa tidak berharga atau merasa perasaan bersalah yang tidak tepat.
·         Kehilangan kemampuan konsentrasi
·         Memiliki pikiran-pikiran kematian dan bunuh diri

Metode
Mengunakan terapi
Solusi untuk mengatasi depresi atau stress yang ia hadapi
1. CBT (Cognitive Behavioral Therapy)
CBT digunakan untuk memperbaiki distorsi kognitif dalam memandang diri dan masa depan sehingga akan memunculkan suatu kekuatan dari dalam dirinya bahwa dirinya mampu untuk mengatasi masalah tersebut.
2. Psychodinamic Psychotherapy
Psychodinamic Psychotherapy digunakan untuk membantu remaja memahami, mengidentifikasi perasaan, meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dan mengatasi konflik yang sedang dialami.
3. Interpersonal Psychoterapy
Interpersonal Psychoterapy digunakan untuk mengatasi depresi yang disebabkan oleh peristiwa-peristiwa yang menyebabkan kesedihan atau trauma, kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain.
4. Terapi Suportif
Terapi suportif digunakan untuk mengurangi taraf depresi.
Banyak factor yang menentukan keberhasilan terapi seperti usia remaja saat awal mengalami depresi, beratnya depresi, motivasi, kualitas terapi, dukungan orangtua, kondisi keluarga

Kesimpulan
Depresi merupakan suatu gangguan mental yang spesifik yang ditandai dengan adanya perasaan sedih, putus asa, kehilangan semangat, merasa bersalah, lambat dalam berpikir, menurunnya motivasi untuk melakukan aktivitas, dan lain-lain.
Stres adalah suatu perasaan yang sangat mendalam yang menekan seseorang ketika ia memiliki sesuatu yang belum tercapai, tapi ada hambatannya. Karena tekanan ini, bisa jadi aktivitas orang yang bersangkutan jadi terganggu.

Monday, December 5, 2011

Cinta Menurut Islam


Dalam surah ar-Rum ayat 21 Allah menyatakan, ÂDa di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah bahawa Dia menciptakan isteri-isteri bagimu dari kalangan kamu sendiri supaya kamu dapat hidup tenang bersama mereka dan diadakan-Nya cinta kasih sayang antara kamu. Sungguh, dalam yang demikian ada tanda-tanda bagi orang yang menggunakan fikiranÂ

ISLAM menggariskan akhlak yang terbaik untuk merealisasikan percintaan sesama lelaki dan perempuan yang mukalaf. Terdapat tiga peringkat percintaan yang mana orang Islam hendaklah mencuba sedaya upaya mereka untuk memelihara kesucian cinta itu daripada dicemari unsur-unsur maksiat dan perkara-perkara yang dapat membawa kepada kemurkaan Allah. Tiga peringkat tersebut adalah cinta sebelum perkahwinan, cinta selepas bertunang dan cinta selepas perkahwinan.

Cinta Sebelum Kahwin

Cinta sebelum perkahwinan adalah cinta yang hadir daripada pergaulan harian dengan individu yang mempunyai kesamaan daripada segi cita rasa, peribadi, minat dan cara hidup. Ada kalanya cinta ini adalah cinta pandang pertama yang hadir secara mendadak, dan ia juga mungkin cinta yang dibina secara berperingkat melalui pertemuan dan pergaulan harian. Cinta sebelum perkahwinan biasanya tidak digalakkan dalam Islam, kerana dikhuatiri akan menjerumuskan pencinta itu ke kancah maksiat dan kelalaian dalam percintaan. Walau bagaimanapun, jika percintaan itu mempunyai matlamat suci, iaitu untuk membawa pencinta itu ke jinjing pelamin dan ikatan yang sah, maka sebagai pencinta yang beriman dan takutkan Allah, mereka haruslah menjaga dan memelihara perkara-perkara berikut:

1.Menjaga batas-batas pergaulan dengan tidak menyentuh sesama sendiri, tidak membuang masa berjam-jam dengan bertelefon atau berbual-bual, dan tidak menjadikan pergaulan mereka seperti suami isteri yang sudah sah dinikahkan. Mereka harus sedar dan berasa malu kerana mereka masih belum mempunyai sebarang hak ke atas satu sama lain.

2.Menghormati maruah dan harga diri masing-masing, dalam erti kata lain tidak membenarkan diri berdua-duaan dengan kekasih, kerana orang yang ketiga adalah syaitan. Di samping itu tidak berhias-hias atau menampakkan perhiasan di hadapan kekasih kerana dikhuatiri boleh menaikkan nafsu syahwat kekasih. Sebaik-baiknya sebarang pertemuan hendaklah melibatkan mahram atau ibu bapa yang mengawasi tingkah laku mereka.

3.Mendapat restu dan kebenaran dari ibu bapa adalah faktor kejayaan dalam percintaan sebelum perkahwinan. Restu daripada ibu bapa memudahkan proses pertunangan dan pernikahan yang akan berlangsung sebagai kelangsungan daripada cinta itu. Ibu bapa harus memainkan peranan dengan memastikan anak-anak tidak melupakan tanggungjawab peribadi dan batasan akhlak dan ajaran agama semasa bercinta.

4.Berdoa dan menunaikan solat hajat supaya percintaan yang dimiliki akan diredai dan diberkati Allah. Bermohon kepada Allah supaya cinta itu dapat membawa kepada kesempurnaan peribadi dan kesempurnaan agama dengan mendirikan rumah tangga dan memelihara kelangsungan cinta itu.

5.Sentiasa melakukan solat Istikharah bagi meneguhkan hati supaya orang yang dicintai itu adalah yang terbaik untuk menjadi pasangan hidup sehingga ke akhir hayat. Janganlah mencintai seseorang kerana harta, rupa atau keturunannya, tetapi cintailah dia kerana agama dan kemuliaan akhlaknya. Solat istikharah membantu supaya individu yang bercinta itu tidak menyesal dengan pilihannya dan dia wajiblah menjuruskan percintaannya itu untuk mendirikan rumah tangga yang terpelihara. Sekiranya dia bercinta tanpa niat untuk berumah tangga tetapi sekadar ingin bermain-main dan bersuka ria, maka percintaan itu adalah penipuan dan setiap perbuatan ke arah itu mencetuskan dosa dan kemurkaan Allah.

Setiap perbuatan cinta seperti menyentuh kekasih, bersalaman, berdating, berpelukan dan bercanda adalah dilarang sebelum perkahwinan. Sebagai hamba Allah yang takut kepada kemaksiatan dan kehinaan hidup di dunia, pasangan kekasih hendaklah berasa malu untuk mempamerkan Âcinta terlarang mereka kerana belum lagi diiktiraf oleh perkahwinan yang dituntut oleh syarak. Tetapi sebaliknya, apabila diikat dengan ikatan perkahwinan yang sah, perbuatan-perbuatan itu mendatangkan pahala dengan syarat suami isteri itu berusaha untuk menjaga batasan akhlak dan kesopanan tingkah laku apabila berada di khalayak ramai.

Cinta Selepas Bertunang

Kebanyakan orang yang bercinta menyimpan hasrat untuk mempertahankan cintanya hingga ke jinjang pelamin. Ber-tunang adalah cara yang dilakukan bagi menyempurnakan janji untuk berkahwin. Ia adalah tanda pengabadian cinta yang suci dan tulus. Cinta dalam pertunangan besar ujiannya kerana godaan dan cabaran yang datang dari pelbagai pihak mampu merubah hati dan pendirian pasangan. Orang yang bertunang dikatakan Âberdarah manis kerana mudah terjebak kepada gangguan perasaan dan terdedah kepada pelbagai cabaran. Oleh sebab itu pertunangan tidak digalakkan untuk tempoh yang lama mengikut adat masyarakat Melayu. Malah ia tidak perlu dihebohkan kepada semua orang kerana dikhuatiri pasangan itu berubah hati dan tidak jadi melangsungkan perkahwinan.

Bertunang tidak sama dengan berkahwin. Bertunang adalah ikatan tetapi ia belum diteguhkan oleh akad yang menghalal-kan segala perhubungan antara lelaki dan perempuan. Bertunang adalah tempoh suai kenal bukan tempoh memadu asrama. Maka orang yang sedang bertunang tidak boleh melanggar batas-batas agama kerana mereka masih belum Âhalal untuk sentuh-bersentuhan, cium-berciuman dan sebagainya. Pihak lelaki perlu menyedari mereka belum lagi menjadi suami, begitu juga pihak perempuan belum bergelar isteri. Maka berhati-hatilah dalam pergaulan kerana syaitan sentiasa menjadi orang ketiga yang tidak jemu menggoda dan cuba merosakkan cinta yang terbina.

Cinta Selepas Kahwin

Allah mengiktiraf cinta selepas perkahwinan sebagai yang terbaik dan sumber segala kesenangan dan kasih sayang sebagaimana yang dinyatakan di dalam Quran ayat 21 surah ar-Rum, ÂDan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah bahawa Dia menciptakan isteri-isteri bagimu dari kalangan kamu sendiri supaya kamu dapat hidup tenang bersama mereka dan diadakan-Nya cinta kasih sayang antara kamu. Sungguh, dalam yang demikian ada tanda-tanda bagi orang yang menggunakan fikiran.

Cinta selepas perkahwinan adalah cinta yang diredai dan dituntut oleh ajaran Islam. Cinta seharusnya berputik mekar selepas pasangan suami isteri itu mendapat mandat yang agung untuk bercinta melalui ikatan yang sah dan diiktiraf oleh agama dan juga anggota masyarakat. Bagi menyuburkan cinta selepas perkahwinan, maka pasangan suami isteri haruslah menghormati hak-hak dan tanggungjawab kepada yang dicintai dengan penuh kecintaan dan kasih sayang. Antara cara-cara untuk menyuburkan rasa cinta sebegitu adalah:

1.Membuktikan cinta melalui ketaatan, kasih sayang, pengorbanan dan kesungguhan memuliakan pasangan dan rumah tangga yang dibina. Pasangan suami isteri hendaklah sentiasa saling hormat-menghormati, menghargai perasaan dan tutur kata, sentiasa mendoakan kesejahteraan keluarga dan berusaha memelihara amanah dan janji yang dibuat.

2.Melahirkan zuriat sebagai bukti cinta yang terjalin. Sekiranya ditakdirkan tidak mempunyai zuriat, suami hendaklah bersabar dan tidak terburu-buru untuk berkahwin lain. Seharusnya usaha dilipatkan gandakan untuk mendapatkan zuriat baik secara tradisional mahupun secara perubatan. Sekiranya tidak berhasil, bolehlah mengambil anak angkat sebagai langkah alternatif.

3.Mengasihi dan menghormati ahli keluarga pasangan suami isteri. Bagi mewujudkan keluarga yang harmonis, perhubungan kedua-dua belah pihak hendaklah dijaga dan dipelihara sebaik mungkin. Sesekali, hadiah dapat dijadikan penghubung kasih-sayang dan tidak lupa untuk bertanya khabar sekiranya tidak berkesempatan untuk menziarahi keluarga yang jauh.

Seharusnya CintaÂ…

Insan yang beriman sering kali meletakkan sandaran yang kuat dan kukuh kepada Allah. Maka, dalam soal percintaan, sering kali mereka bersikap tenang dan menyerah diri kepada ketentuan Allah. Ini adalah kerana mereka yakin cinta datang dari Allah dan hanya Dia sahaja yang dapat menganugerahkan atau menghapuskan cinta itu. Allah adalah Pencipta kepada cinta, dan setiap penciptaan-Nya ada matlamat dan sebab kewujudannya, yang sering kali tidak cuba difahami oleh manusia.

Hanya segelintir sahaja yang memahami hakikat didatangkan perasaan cinta itu, iaitu kembali kepada asal matlamat kejadian manusia; untuk menyembah dan melakukan ketaatan kepada Allah. Tidak kira apa bangsa ataupun agama sekalipun, hakikat cinta adalah kembali kepada mengagungkan dan membesarkan Tuhan yang menciptakan segala cinta. Agama Islam, Kristian, Buddha, Hindu serta lain-lain agama tetap mengupas persoalan cinta sebagai sumber kedamaian hati dan keamanan dunia.

Realiti cinta menuntut pengorbanan daripada setiap individu yang berani untuk melibatkan dirinya dalam percintaan. Cinta penuh dengan air mata, aliran perasaan yang amat deras dan getaran yang mengilukan hati. Cinta juga penuh dengan keindahan, keselesaan, kehalusan perasaan dan kenikmatan jasmani mahupun rohani. Ini adalah kerana, cinta tidak hanya melibatkan perasaan semula jadi antara lelaki dan perempuan sahaja tetapi juga melibatkan perhubungan antara manusia dan Tuhan, manusia dan alam, serta manusia dan perbuatan.

Oleh yang demikian, insan yang beriman dapat mengelakkan diri daripada melakukan kesilapan dalam pergaulan, kekecewaan dalam percintaan, dan kehancuran dalam kehidupan. Mereka memahami hakikat cinta dan jenis-jenis cinta yang wujud dalam dunia ini, lantas menjadikan fikiran mereka lebih terbuka dan bijaksana dalam menangani soal percintaan. Penderitaan, penyesalan, dan kebencian tidak dijadikan sebagai sumber yang boleh memudaratkan diri dan hati, tetapi sebaliknya sebagai sumber yang memberi kesedaran dan keinsafan akan hakikat kehidupan yang sebenarnya.
__._,_.___

Sejarah Islam Nusantara



Ada beberapa teori yang hingga kini masih sering dibahas, baik oleh sarjana-sarjana Barat maupun kalangan intelektual Islam sendiri. Setidaknya ada tiga teori yang menjelaskan kedatangan Islam ke Timur Jauh termasuk ke Nusantara. Teori pertama diusung oleh Snouck Hurgronje yang mengatakan Islam masuk ke Indonesia dari wilayah-wilayah di anak benua India. Tempat-tempat seperti Gujarat, Bengali dan Malabar disebut sebagai asal masuknya Islam di Nusantara.

Dalam L’arabie et les Indes Neerlandaises, Snouck mengatakan teori tersebut didasarkan pada pengamatan tidak terlihatnya peran dan nilai-nilai Arab yang ada dalam Islam pada masa-masa awal, yakni pada abad ke-12 atau 13. Snouck juga mengatakan, teorinya didukung dengan hubungan yang sudah terjalin lama antara wilayah Nusantara dengan daratan India.

Sebetulnya, teori ini dimunculkan pertama kali oleh Pijnappel, seorang sarjana dari Universitas Leiden. Namun, nama Snouck Hurgronje yang paling besar memasarkan teori Gujarat ini. Salah satu alasannya adalah, karena Snouck dipandang sebagai sosok yang mendalami Islam. Teori ini diikuti dan dikembangkan oleh banyak sarjana Barat lainnya.
Teori kedua, adalah Teori Persia. Tanah Persia disebut-sebut sebagai tempat awal Islam datang di Nusantara. Teori ini berdasarkan kesamaan budaya yang dimiliki oleh beberapa kelompok masyarakat Islam dengan penduduk Persia. Misalnya saja tentang peringatan 10 Muharam yang dijadikan sebagai hari peringatan wafatnya Hasan dan Husein, cucu Rasulullah. Selain itu, di beberapa tempat di Sumatera Barat ada pula tradisi Tabut, yang berarti keranda, juga untuk memperingati Hasan dan Husein. Ada pula pendukung lain dari teori ini yakni beberapa serapan bahasa yang diyakini datang dari Iran. Misalnya jabar dari zabar, jer dari ze-er dan beberapa yang lainnya.

Teori ini menyakini Islam masuk ke wilayah Nusantara pada abad ke-13. Dan wilayah pertama yang dijamah adalah Samudera Pasai.

Kedua teori di atas mendatang kritikan yang cukup signifikan dari teori ketiga, yakni Teori Arabia. Dalam teori ini disebutkan, bahwa Islam yang masuk ke Indonesia datang langsung dari Makkah atau Madinah. Waktu kedatangannya pun bukan pada abad ke-12 atau 13, melainkan pada awal abad ke-7. Artinya, menurut teori ini, Islam masuk ke Indonesia pada awal abad hijriah, bahkan pada masa khulafaur rasyidin memerintah. Islam sudah mulai ekspidesinya ke Nusantara ketika sahabat Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib memegang kendali sebagai amirul mukminin.

Bahkan sumber-sumber literatur Cina menyebutkan, menjelang seperempat abad ke-7, sudah berdiri perkampungan Arab Muslim di pesisir pantai Sumatera. Di perkampungan-perkampungan ini diberitakan, orang-orang Arab bermukim dan menikah dengan penduduk lokal dan membentuk komunitas-komunitas Muslim.

Dalam kitab sejarah Cina yang berjudul Chiu T’hang Shu disebutkan pernah mendapat kunjungan diplomatik dari orang-o-rang Ta Shih, sebutan untuk orang Arab, pada tahun tahun 651 Masehi atau 31 Hijirah. Empat tahun kemudian, dinasti yang sama kedatangan duta yang dikirim oleh Tan mi mo ni’. Tan mi mo ni’ adalah sebutan untuk Amirul Mukminin.

Dalam catatan tersebut, duta Tan mi mo ni’ menyebutkan bahwa mereka telah mendirikan Daulah Islamiyah dan sudah tiga kali berganti kepemimpinan. Artinya, duta Muslim tersebut datang pada masa kepemimpinan Utsman bin Affan.

Biasanya, para pengembara Arab ini tak hanya berlayar sampai di Cina saja, tapi juga terus menjelajah sampai di Timur Jauh, termasuk Indonesia. Jauh sebelum penjelajah dari Eropa punya kemampuan mengarungi dunia, terlebih dulu pelayar-pelayar dari Arab dan Timur Tengah sudah mampu melayari rute dunia dengan intensitas yang cukup padat. Ini adalah rute pelayaran paling panjang yang pernah ada sebelum abad 16.

Hal ini juga bisa dilacak dari catatan para peziarah Budha Cina yang kerap kali menumpang kapal-kapal ekspedisi milik orang-orang Arab sejak menjelang abad ke-7 untuk pergi ke India. Bahkan pada era yang lebih belakangan, pengembara Arab yang masyhur, Ibnu Bathutah mencatat perjalanannya ke beberapa wilayah Nusantara. Tapi sayangnya, tak dijelaskan dalam catatan Ibnu Bathutah daerah-daerah mana saja yang pernah ia kunjungi.

Kian tahun, kian bertambah duta-duta dari Timur Tengah yang datang ke wilayah Nusantara. Pada masa Dinasti Umayyah, ada sebanyak 17 duta Muslim yang datang ke Cina. Pada Dinasti Abbasiyah dikirim 18 duta ke negeri Cina. Bahkan pada pertengahan abad ke-7 sudah berdiri beberapa perkampungan Muslim di Kanfu atau Kanton.

Tentu saja, tak hanya ke negeri Cina perjalanan dilakukan. Beberapa catatan menyebutkan duta-duta Muslim juga mengunjungi Zabaj atau Sribuza atau yang lebih kita kenal dengan Kerajaan Sriwijaya. Hal ini sangat bisa diterima karena zaman itu adalah masa-masa keemasan Kerajaan Sriwijaya. Tidak ada satu ekspedisi yang akan menuju ke Cina tanpa melawat terlebih dulu ke Sriwijaya.

Sebuah literatur kuno Arab yang berjudul Aja’ib al Hind yang ditulis oleh Buzurg bin Shahriyar al Ramhurmuzi pada tahun 1000 memberikan gambaran bahwa ada perkampungan-perkampungan Muslim yang terbangun di wilayah Kerajaan Sriwijaya. Hubungan Sriwijaya dengan kekhalifahan Islam di Timur Tengah terus berlanjut hingga di masa khalifah Umar bin Abdul Azis. Ibn Abd Al Rabbih dalam karyanya Al Iqd al Farid yang dikutip oleh Azyumardi Azra dalam bukunya Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII menyebutkan ada proses korespondensi yang berlangsung antara raja Sriwijaya kala itu Sri Indravarman dengan khalifah yang terkenal adil tersebut.

“Dari Raja di Raja [Malik al Amlak] yang adalah keturunan seribu raja; yang istrinya juga cucu seribu raja; yang di dalam kandang binatangnya terdapat seribu gajah; yang di wilayahnya terdapat dua sungai yang mengairi pohon gaharu, bumbu-bumbu wewangian, pala dan kapur barus yang semerbak wanginya hingga menjangkau jarak 12 mil; kepada Raja Arab yang tidak menyekutukan tuhan-tuhan lain dengan Tuhan. Saya telah mengirimkan kepada Anda hadiah, yang sebenarnya merupakan hadiah yang tak begitu banyak, tetapi sekadar tanda persahabatan. Saya ingin Anda mengirimkan kepada saya seseorang yang dapat mengajarkan Islam kepada saya dan menjelaskan kepada saya tentang hukum-hukumnya,” demikian antara lain bunyi surat Raja Sriwijaya Sri Indravarman kepada Khalifah Umar bin Abdul Azis. Diperkirakan hubungan diplomatik antara kedua pemimpin wilayah ini berlangsung pada tahun 100 hijriah atau 718 masehi.

Tak dapat diketahui apakah selanjutnya Sri Indravarman memeluk Islam atau tidak. Tapi hubungan antara Sriwijaya Dan pemerintahan Islam di Arab menjadi penanda babak baru Islam di Indonesia. Jika awalnya Islam masuk memainkan peranan hubungan ekonomi dan dagang, maka kini telah berkembang menjadi hubungan politik keagamaan. Dan pada kurun waktu ini pula Islam mengawali kiprahnya memasuki kehidupan raja-raja dan kekuasaan di wilayah-wilayah Nusantara.

Pada awal abad ke-12, Sriwijaya mengalami masalah serius yang berakibat pada kemunduran kerajaan. Kemunduran Sriwijaya ini pula yang berpengaruh pada perkembangan Islam di Nusantara. Kemerosotan ekonomi ini pula yang membuat Sriwijaya menaikkan upeti kepada kapal-kapal asing yang memasuki wilayahnya. Dan hal ini mengubah arus perdagangan yang telah berperan dalam penyebaran Islam.

Selain Sabaj atau Sribuza atau juga Sriwijaya disebut-sebut telah dijamah oleh dakwah Islam, daerah-daerah lain di Pulau Sumatera seperti Aceh dan Minangkabau menjadi lahan dakwah. Bahkan di Minangkabau ada tambo yang mengisahkan tentang alam Minangkabau yang tercipta dari Nur Muhammad. Ini adalah salah satu jejak Islam yang berakar sejak mula masuk ke Nusantara.

Di saat-saat itulah, Islam telah memainkan peran penting di ujung Pulau Sumatera. Kerajaan Samudera Pasai menjadi kerajaan Islam pertama yang dikenal dalam sejarah. Namun ada pendapat lain dari Prof. Ali Hasjmy dalam makalahnya pada Seminar Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Aceh yang digelar pada tahun 1978. Menurut Ali Hasjmy, kerajaan Islam pertama adalah Kerajaan Perlak.

Masih banyak perdebatan memang, tentang hal ini. Tapi apapun, pada periode inilah Islam telah memegang peranan yang signifikan dalam sebuah kekuasaan. Pada periode ini pula hubungan antara Aceh dan kilafah Islam di Arab kian erat.

Selain pada pedagang, sebetulnya Islam juga didakwahkan oleh para ulama yang memang berniat datang dan mengajarkan ajaran tauhid. Tidak saja para ulama dan pedagang yang datang ke Indonesia, tapi orang-orang Indonesia sendiri banyak pula yang hendak mendalami Islam dan datang langsung ke sumbernya, di Makkah atau Madinah. Kapal-kapal dan ekspedisi dari Aceh, terus berlayar menuju Timur Tengah pada awal abad ke-16. Bahkan pada tahun 974 hijriah atau 1566 masehi dilaporkan, ada lima kapal dari Kerajaan Asyi (Aceh) yang berlabuh di bandar pelabuhan Jeddah.

Ukhuwah yang erat antara Aceh dan kekhalifahan Islam itu pula yang membuat Aceh mendapat sebutan Serambi Makkah. Puncak hubungan baik antara Aceh dan pemerintahan Islam terjadi pada masa Khalifah Utsmaniyah. Tidak saja dalam hubungan dagang dan keagamaan, tapi juga hubungan politik dan militer telah dibangun pada masa ini. Hubungan ini pula yang membuat angkatan perang Utsmani membantu mengusir Portugis dari pantai Pasai yang dikuasai sejak tahun 1521. Bahkan, pada tahun-tahun sebelumnya Portugis juga sempat digemparkan dengan kabar pemerintahan Utsmani yang akan mengirim angkatan perangnya untuk membebaskan Kerajaan Islam Malaka dari cengkeraman penjajah. Pemerintahan Utsmani juga pernah membantu mengusir Parangi (Portugis) dari perairan yang akan dilalui Muslim Aceh yang hendak menunaikan ibadah haji di tanah suci.

Selain di Pulau Sumatera, dakwah Islam juga dilakukan dalam waktu yang bersamaan di Pulau Jawa. Prof. Hamka dalam Sejarah Umat Islam mengungkapkan, pada tahun 674 sampai 675 masehi duta dari orang-orang Ta Shih (Arab) untuk Cina yang tak lain adalah sahabat Rasulullah sendiri Muawiyah bin Abu Sofyan, diam-diam meneruskan perjalanan hingga ke Pulau Jawa. Muawiyah yang juga pendiri Daulat Umayyah ini menyamar sebagai pedagang dan menyelidiki kondisi tanah Jawa kala itu. Ekspedisi ini mendatangi Kerajaan Kalingga dan melakukan pengamatan. Maka, bisa dibilang Islam merambah tanah Jawa pada abad awal perhitungan hijriah.

Jika demikian, maka tak heran pula jika tanah Jawa menjadi kekuatan Islam yang cukup besar dengan Kerajaan Giri, Demak, Pajang, Mataram, bahkan hingga Banten dan Cirebon. Proses dakwah yang panjang, yang salah satunya dilakukan oleh Wali Songo atau Sembilan Wali adalah rangkaian kerja sejak kegiatan observasi yang pernah dilakukan oleh sahabat Muawiyah bin Abu Sofyan.

Peranan Wali Songo dalam perjalanan Kerajaan-kerajaan Islam di Jawa sangatlah tidak bisa dipisahkan. Jika boleh disebut, merekalah yang menyiapkan pondasi-pondasi yang kuat dimana akan dibangun pemerintahan Islam yang berbentuk kerajaan. Kerajaan Islam di tanah Jawa yang paling terkenal memang adalah Kerajaan Demak. Namun, keberadaan Giri tak bisa dilepaskan dari sejarah kekuasaan Islam tanah Jawa.

Sebelum Demak berdiri, Raden Paku yang berjuluk Sunan Giri atau yang nama aslinya Maulana Ainul Yaqin, telah membangun wilayah tersendiri di daerah Giri, Gresik, Jawa Timur. Wilayah ini dibangun menjadi sebuah kerajaan agama dan juga pusat pengkaderan dakwah. Dari wilayah Giri ini pula dihasilkan pendakwah-pendakwah yang kelah dikirim ke Nusatenggara dan wilayah Timur Indonesia lainnya.

Giri berkembang dan menjadi pusat keagamaan di wilayah Jawa Timur. Bahkan, Buya Hamka menyebutkan, saking besarnya pengaruh kekuatan agama yang dihasilkan Giri, Majapahit yang kala itu menguasai Jawa tak punya kuasa untuk menghapus kekuatan Giri. Dalam perjalanannya, setelah melemahnya Majapahit, berdirilah Kerajaan Demak. Lalu bersambung dengan Pajang, kemudian jatuh ke Mataram.

Meski kerajaan dan kekuatan baru Islam tumbuh, Giri tetap memainkan peranannya tersendiri. Sampai ketika Mataram dianggap sudah tak lagi menjalankan ajaran-ajaran Islam pada pemerintahan Sultan Agung, Giri pun mengambil sikap dan keputusan. Giri mendukung kekuatan Bupati Surabaya untuk melakukan pemberontakan pada Mataram.

Meski akhirnya kekuatan Islam melemah saat kedatangan dan mengguritanya kekuasaan penjajah Belanda, kerajaan dan tokoh-tokoh Islam tanah Jawa memberikan sumbangsih yang besar pada perjuangan. Ajaran Islam yang salah satunya mengupas makna dan semangat jihad telah menorehkan tinta emas dalam perjuangan Indonesia melawan penjajah. Tak hanya di Jawa dan Sumatera, tapi di seluruh wilayah Nusantara.

Muslim Indonesia mengantongi sejarah yang panjang dan besar. Sejarah itu pula yang mengantar kita saat ini menjadi sebuah negeri Muslim terbesar di dunia. Sebuah sejarah gemilang yang pernah diukir para pendahulu, tak selayaknya tenggelam begitu saja. Kembalikan izzah Muslim Indonesia sebagai Muslim pejuang. Tegakkan kembali kebanggaan Muslim Indonesia sebagai Muslim bijak, dalam dan sabar.

Kita adalah rangkaian mata rantai dari generasi-generasi tangguh dan tahan uji. Maka sekali lagi, tekanan dari luar, pengkhianatan dari dalam, dan kesepian dalam berjuang tak seharusnya membuat kita lemah. Karena kita adalah orang-orang dengan sejarah besar. Karena kita mempunyai tugas mengembalikan sejarah yang besar. Wallahu a’lam.n (Oleh Herry Nurdi/Sabili)